PAPEDA
Papeda atau bubur sagu merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Maluku dan Papuasehingga tidak heran apabila makanan ini bisa ditemui di hampir
seluruh wilayah Maluku dan Papua.Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua. Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun.
Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang.


Asal-usul nama “papeda” sulit ditelusuri. Namun di Papua, papeda dikenal sebagai “makanan komunikasi” karena mulai dari proses produksi hingga menyajikannya di meja makan, papeda selalu melibatkan banyak orang. Semua proses tersebut melibatkan komunikasi antara orang-orang yang terlibat, dan seringkali proses tersebut disertai dinamika saling berbagi cerita dan memecahkan masalah yang dihadapi. Konon, banyak masyarakat asli Papua memecahkan masalah-masalah rumit di meja makan. Filosofi inilah juga menggambarkan bagaimana “nilai-nilai papeda” dipahami dan diejawantahkan oleh para anggota kelompok Papeda. Papeda adalah grup yang mengutamakan kohesivitas, bak keluarga sendiri.