SATE PADANG

Kalau dengar kata sate, tentu kamu akan terbayang dengan penjual yang memakai baju garis-garis dengan logat Madura. Ya, itu sate madura.Akan tetapi ternyata ada lho sate di Padang, Sumatera Barat.Sate di Padang terbuat dari daging sapi yang dipotong dadu kemudian dibakar. Yang membedakan antara sate ini dan sate lainnya adalah dari kuahnya. Kuah sate padang ini mirip seperti kuah kare.Kalau dilihat, kuah sate padang berwarna kuning dan kental. Kuah tersebut terbuat dari kaldu jeroan pedas, jahe, kunyit, ketumbar, bawang putih, lengkuas, jinten, bubuk kari, garam, dan tepung beras.Walaupun kebanyakan sate padang menggunakan daging sapi, tapi ternyata ada juga lho yang menggunakan daging ayam dan kambing. 
Hal yang menarik dari sate Padang ini adalah ternyata, ketika sate ini dipanggang, daging sapinya sebenarnya sudah matang dan sudah siap makan. Fakta yang sangat berbeda dengan sate Madura atau sate Tegal, di mana daging yang akan dipanggang masih sama sekali mentah.
Mengenai sejarah sate Padang sendiri, setelah menelusuri beberapa artikel terkaitdi internet, saya tak berhasil menemukan siapa sesungguhnya pencipta makanan simpel tapi mengenyangkan ini. Saya hanya mendapat keteranganbahwa sate Padang ini sudah ada sejak lama, dan pertama diketahui berasal dari daerah Padang Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah dan pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka terbawalah kuliner sate ini dari Padang Panjang menuju Pariaman. Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman, maka sate khas Padang Panjang ini mengalami beberapa sentuhan baru pada bumbunya. Sehingga, kelak sate Padang ini dikenal adatiga jenis yang ditentukan berdasarkan daerah asalnya, yakni Sate Padang Panjang, Sate Pariaman, dan Sate Padang Kota. Meski berbeda-beda penampilan, rasa, dan daerahnya, semua jenis sate ini secara umum tetap dikenal dengan sebutanSate Padang.